Kabupaten Bekasi, September 2020
Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusinya, Indonesia stunting kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukupu banyak. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manivestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun.
Kekurangan gizi pada masa janin dan usia dini akan berdampak pada perkembangan otak, rendahnya kemanpuan kognitif yang akan mempengaruhi prestasi di sekolah dan keberhasilan pendidikan. Dalam jangka panjang kekurangan gizi pada awal kehidupan akan menurunkan produktifitas yang akan menghambat perkpertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan kesenjangan masyarakat.
Berdasarkan fakta diatas apalagi dalam kondisi pandemi covid-19 maka Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Bekasi bekerjasama dengan YAICI mengadakan penelitian tentang STUNTING pada 20 desa yang tersebar di wilayah Kabuaten Bekasi pada bulan September 2020, tentunya sesuai dengan data stunting yang diperoleh dari Kesbangpol. Kegiatan ini sudah terlaksanan dengan baik berkat kerjasama dengan time kesehatan stempat, desa dan masyarakat.
Disamping mengadakan penelitian, PImpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Bekasi juga memberikan berbagai kebutuhan dan makanan bergizi ke masyarakat, seperti susu, biskuit, bubur kacang ijo, pempers, dalan lain-lain.
Dari penelitian tersebut, setelah dianalisa dan direkap maka di Kabupaten Bekasi Banyak anak-anak yang membutuhkan asupan makanan bergizi terutama pada daerah-daerah pedalaman karena tingginya tingkat kemiskinan, kurang air bersih serta minimnya sarana prasarana dalam menopang keberlansungan hidup mereka. Disamping itu kami juga menemukan anak-anak yang mengalami kesehatan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan seperti stunting. Semoga dengan adanya data-data stunting hasil survei tersebut bisa mendapat tanggapan positif dari pihak-pihak yang berwewenang.
Bekasi.....sehat....sejahtera....mencegah stunting penting